BAU BADAN dan Cara Pencegahannya

Selama ini orang selalu berpikir jika mengalami bau badan disebabkan karena tidak bersih dalam merawat tubuh. Padahal banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami bau badan. Mau tahu kenapa manusia bisa mengalami bau badan?

Bau badan telah menjadi masalah besar buat banyak orang. Gara-gara bau badan, seseorang bisa tersingkir dari pergaulan. Alhasil, banyak sejuta cara dilakukan untuk membasmi bau badan.

Tapi dari mana asalnya bau badan, berikut penjelasan secara ilmiahnya seperti dilansir dari detikhealth:

Etiologi

Manusia memiliki bau badan karena adanya bakteri dalam tubuh. Bakteri berkembang biak di beberapa daerah tertentu, ketika orang berkeringat maka tercipta lingkungan yang kondusif untuk bakteri tersebut berkembang biak. Bau badan itu sendiri biasanya disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak, karena keringat sendiri tidak menimbulkan bau.

Itulah sebabnya bau badan lebih kuat di daerah yang lembab seperti di bawah ketiak, antara jari kaki, dan diantara lipatan paha. Laki-laki biasanya memiliki bau badan yang lebih kuat daripada perempuan, ini disebabkan oleh adanya hormon androgen dan beberapa jenis bakteri dalam kulit.

Sementara beberapa wanita juga memiliki bakteri tersebut, tapi kadar androgennya lebih rendah dan bercampur dengan progesteron dan estrogen sehingga tidak menghasilkan tingkat bau badan yang sama.

Hormon dan Diet

Hormon memainkan peranan yang penting pada tubuh dan hidup kita. Hormon membuat kita tumbuh dan membantu organ dalam dan fungsi metabolisme secara tepat. Diet dan pola makan yang buruk seperti bulimia dan anoreksia bisa membuat tubuh untuk menghilangkan banyak sekali hasil buangan yang dapat mengganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Dengan demikian keringat akan berlebihan dan bau badan akan meningkat. Selain itu mengkonsumsi makanan yang berbau tajam juga bisa meningkatkan bau badan.

Lingkungan

Terdapat zat di sekitar kita yang secara tidak sengaja tertelan yang dapat pengaruhi metabolisme. Seperti bahan kimia dari pestisida tanaman, racun dari plastik pembungkus makanan, air yang kita minum atau bahkan udara yang kita hirup bisa memberikan dampak negatif yang mempengaruhi sistem hormon. Biasanya sistem hormon yang dipengaruhi adalah dengan menurunnya produksi dari estrogen.

Stres dan Menopouse

Penyebab psikologis seperti emosional dan stres bisa mempengaruhi kelenjar adrenalin yang menyebabkan 'hot flashes', alergi, kelelahan yang kronis, insomnia dan kelebihan keringat. Sedangkan jika sudah mengalami menopouse maka tingkat dari hormon progesteron dan estrogen akan menurun sehingga terjadi keringat berlebih yang menyebabkan bau badan.

Sumber Hormon

Jika terdapat gangguan pada ketidakseimbangan hormon, maka segera periksa ke dokter. Mungkin memiliki masalah berkenaan dengan kelenjar hormon yang menyebabkan bau badan berlebih. Selain itu tetap menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan serta melakukan pola hidup bersih dan sehat.

Nah, sudah tahu kan pemicunya, lebih baik dihindari atau jika sudah tidak bisa tertangani segera periksa ke dokter Anda.

Bagian-bagian Tubuh yang Paling Bau

Bau badan bisa dihasilkan oleh bagian tubuh mana saja, tapi ada beberapa bagian dari tubuh yang diketahui paling bau. Bagian tubuh mana saja itu?

Setiap orang umumnya memiliki bau badan khas yang kadang bisa dianggap sebagai feromon dasar dari orang tersebut. Tapi bau ini akan menjadi masalah ketika menjadi bau yang tidak menyenangkan.

Bagian tubuh manusia yang paling bau umumnya adalah daerah yang lembab dan gelap serta memiliki konsentrasi kelenjar dan folikel rambut yang tinggi. Dr Mehmet Oz memberikan 5 urutan daerah di tubuh yang paling bau, seperti dikutip dari Sharecare.com, Kamis (5/5/2011) yaitu:

1. Daerah pangkal paha (kemaluan)

Daerah kemaluan merupakan salah satu tempat yang paling bau. Hal ini karena daerah tersebut bersifat hangat, berkeringat dan memiliki jumlah kelenjar serta folikel rambut yang terbilang banyak. Kondisi ini terutama terjadi di vagina dan rentan terkena infeksi.

Selain itu daerah ini juga jarang terkena udara luar serta seringkali tertutupi oleh pakaian sintetik yang tidak menyerap keringat dengan baik, sehingga akan menimbulkan kelembaban dan bakteri.

2. Ketiak

Daerah ini merupakan tempat pertama yang terpikir oleh seseorang mengenai bau badan. Bagian tubuh ini memiliki rambut dan sarat dengan kelenjar keringat. Orang-orang keturunan Eropa atau Afrika memiliki kelenjar keringat apokrin yang lebih banyak, sedangkan orang Asia Timur lebih sedikit.

3. Kaki

Tidak mengherankan jika kaki seseorang bisa bau. Hal ini karena ketika seseorang menggunakan alas kaki tertutup selama berjam-jam, maka kondisi ini mencegah penguapan dari keringat yang dikeluarkan kelenjar setiap harinya. Menutup kaki akan menciptakan lingkungan yang gelap, lembab dan hangat yang sangat disukai bakteri.

4. Mulut

Bau mulut yang terjadi sesekali biasanya disebabkan oleh pecahan makanan oleh enzim dalam air liur. Tapi lebih dari 90 persen disebabkan oleh bakteri yang hidup di dalam gusi, di bawah gigi palsu dan permukaan lidah. Perubahan napas akibat penyakit pencernaan tertentu, sinusitis kronis, diabetes dan penyakit ginjal juga bisa menyebabkan bau mulut.

5. Kulit kepala

Siapapun yang tidak mencuci rambut (keramas) dalam waktu beberapa hari bisa menyebabkan bau. Kombinasi sebum minyak yang berasal dari kelenjar sebasea dan folikel rambut adalah hal yang menyebabkan pertumbuhan bakteri. Jika seseorang menggunakan topi atau penutup kepala akan membuat keadaan menjadi lebih buruk.

Mencegah dan Mengatasi Bau Badan

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dan juga menghilangkan bau badan:

1. Mandi
Mandi sedikitnya sekali sehari bisa untuk menghilangkan bakteri dan keringat. Pastikan untuk memperhatikan ketiak dan daerah selangkangan, karena tempat ini cenderung menjadi pelabuhan bagi bakteri. Disarankan untuk menggunakan sabun deodoran.

2. Hindari pakaian ketat
Salah satu yang membuat bakteri berkembang adalah karena minimnya oksigen. Karena itu pakailah pakaian longgar sehingga tubuh mendapatkan oksigen.

3. Memakai deodoran antiperspirant sehari-hari
Pemakaian deodoran ini bisa mengurangi jumlah keringat. Jika Anda sangat aktif atau banyak berkeringat carilah deodoran antiperspiran mengandung zinc (seng) dan aluminium.

4. Jauhi Tembakau
Bau tembakau bisa menembus kulit anda dan menciptakan bau yang berbeda. Asap dari rokok juga akan melekat pada kulit dan tubuh perlu waktu beberapa minggu untuk melepaskan diri dari bau ini setelah Anda berhenti menggunakannya.

5. Waspadai penyakit
Jika bau terus menerus muncul sebaiknya waspadai adanya masalah medis seperti penyakit ginjal, hati atau infeksi jamur. Kalau sudah menyangkut penyakit itu Anda tidak bisa mengatasinya sendiri, datanglah ke dokter untuk mencari tahu apa penyebab dan obatnya.

6. Minum air putih
Minum segelas air putih di pagi hari pada waktu perut masih kosong.

7. Gunakan baking soda
Gunakan baking soda pada ketiak dan kaki untuk mengurangi keringat.

8. Gunakan cuka apel
Untuk mengurangi pH kulit dan menghilangkan bau ketiak, gunakan sari cuka apel bukan deodoran. Masukkan ke dalam segelas air dan gunakan untuk membilas ketiak saat mandi.

9. Hindari makanan olahan
Hindari makanan olahan seperti minyak terhidrogenasi dan makanan olahan lainnya. Makan makanan sehat yang mengandung banyak serat seperti biji-bijian, gandum, produk kedelai dan sayuran berdaun hijau. Juga kurangi daging dan produk susu.

10. Hindari makanan pemicu keringat
Hindari juga makanan yang memicu keringat berlebih seperti makanan pedas dan panas.

11. Hindari makanan pemicu bau
Kurangi makanan yang dapat menyebabkan bau seperti bawang dan kari. Sering konsumsi makanan yang mengandung bawang putih (lehsun), kari dan jintan (jeera) dapat menyebabkan beberapa bau sangat kuat yang berasal dari pori-pori hingga 24 jam setelah dikonsumsi.

12. Gunakan pakaian yang menyerap keringat
Gunakan pakaian berbahan katun yang dapat lebih banyak menyerap keringat sehingga tidak segera bercampur dengan bakteri yang menyebabkan bau. Sering ganti baju bila sedang banyak berkeringat.

SNACK buruk vs SNACK baik

Sepotong kecil chocolate bar atau potato chips terkadang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Sayangnya sepotong selalu tak pernah cukup. Alhasil, tubuh pun bisa ikut membengkak. Makanan ringan seperti snack terkadang hanya menawarkan kenikmatan sesaat dan justru menyebabkan kelebihan lemak di kemudian hari.

Memilih snack yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk meraih bentuk tubuh yang ideal. Berikut tipsnya seperti di majalah men's guide:

Snack yang Buruk

Mie Instant
Mie instan memang mengenyangkan dan memiliki berbagai pilihan rasa menggiurkan lidah. Tetapi sebenarnya makanan ini tidak cocok sebagai snack. Apabila Anda jeli mengamati bagian informasi gizi pada kemasan, Anda akan dikejutkan dengan tingginya kandungan lemak dan kalori di dalam sebungkus mie instan. Nilainya hampir sama dengan setengah porsi makan siang Anda. Belum lagi kalau Anda cek kandungan zat gizi lainnya, seperti mineral dan vitamin.

Potato Chips
Kelezatan potongan kentang berbumbu yang dapat menemani waktu santai pun akan membuat gigi tak berhenti untuk mengunyah. Di balik kenikmatannya, kalori dan lemak yang ada di dalamnya pun akan membuat Anda terkejut dan berpikir kembali untuk mengonsumsinya. Jika mengonsumsi 60 g potato chips, Anda berarti sudah mendeposit 300 kkal dan hampir 50 % AKG lemak (Angka Kecukupan Gizi). Belum lagi kandungan natriumnya yang tinggi. Tentunya Anda pun tidak mau bermain-main dengan tekanan darah Anda bukan?

Cokelat
Rasa coklat yang lezat dan karamel yang meleleh di mulut merupakan daya tarik tersendiri. Namun, dibalik rasanya yang enak tersimpan kalori yang tinggi (300- 400 kkal) yang akan membuat lemak semakin tertimbun dalam tubuh Anda. Jumlah dan resiko yang cukup besar untuk konsumsi yang tidak seberapa.

Gorengan
Anda mungkin salah satu penggemar pastel, lumpia dan berbagai jenis gorengan lainnya. Rasa yang lezat mungkin menjadi daya tarik makanan ini. Namun, tahukah berapa besar kalori dan lemak yang Anda konsumsi dari makanan tersebut? Dengan menelan sepotong pastel, Anda sudah menambah sekitar 300 Kkal. Apalagi kebanyakan kalori pada gorengan berasal dari lemak.

Snack yang Baik

Masih ingin mencoba beberapa pilihan snack di atas? Boleh saja, asalkan Anda siap menanggung apa yang akan terjadi selanjutnya. Ingin snack yang lebih bersahabat? Inilah solusinya.

Buah-buahan

Kalori yang rendah, mengenyangkan, serat yang tinggi untuk saluran cerna Anda dan juga kaya vitamin serta mineral merupakan keunggulannya. Lengkap dan kaya manfaat. Mengapa tidak Anda mulai jadikan cemilan harian? Sebuah apel, pisang, atau pir merupakan pilihan yang tepat untuk snack anda. Kalori tetap terkontrol dan juga akan mengenyangkan perut Anda.

Crispy Crackers

Crispy but healthy. Tetapi tentunya bukan sembarang crackers. Pilihlah crackers yang mengandung kalsium tinggi dan kalori tidak lebih dari 200 kkal. Beberapa jenis crackers juga mengandung serat dan protein yang tinggi dari beberapa bahan seperti gandum dan oat yang bermanfaat untuk kesehatan.

Yoghurt

Rasanya memang asam, tapi lebih kaya manfaat, lebih mengenyangkan, dan rendah kalori. Dengan snack yang satu ini, Anda juga akan memperoleh manfaat seperti yang terkandung dalam susu. Bakteri di dalam yoghurt berperan dalam pembentukan sistem kekebalan tubuh.

Hasil penelitian di University of California menunjukkan bahwa yoghurt dapat meningkatkan pembentukan gamma interferon, senyawa kunci stimulan untuk sistem kekebalan tubuh. Apalagi saat ini yoghurt tersedia dalam berbagai rasa. Pilihah yoghurt yang low fat atau non fat agar asupan kalori anda tetap terjaga.

Protein Bar

Protein bar, snack yang semakin banyak dicari karena dapat mencukupi kebutuhan protein setiap saat. Beberapa protein bar juga dilengkapi dengan berbagai sumber protein nabati seperti soy dan kacang-kacangan. Raisin, grape, berry, dan beberapa jenis buah lain biasanya juga ditambahkan untuk semakin memperkaya nutrisi dan cita rasa protein bar. Kandungan lemaknya pun lebih rendah jika dibandingkan dengan snack lain. Jumlah kalori yang terdapat pada protein bar pun juga tepat untuk selingan, yaitu sekitar 200 kkal. Jika Anda ingin menikmati manfaat protein dengan cara praktis maka protein bar merupakan pilihan snacking yang tepat dan sehat.

Hal yang kecil menentukan perubahan besar dalam hidup Anda. Bukan berarti semua snack dengan rasa yang lezat itu tidak sehat.Anda hanya harus cerdik memilah dan memilih snack apa saja yang layak Anda konsumsi. Praktis pun juga bisa sehat! Pilihan terletak di tangan Anda.