NEMATODA USUS I

Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cacing beserta tuan rumah nya (hospes). Cacing merupakan parasit yang terdapat di seluruh dunia, terutama di daerah tropis. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjangkitnya penyajit yang disebabkan oleh cacing, antara lain :
- iklim
- keadaan sosial
- kebiasaan makan (food habit), misalnya makan makanan yang mentah.


Filum Nemathelminthes

Nematoda mempunyai jumlah spesies yang terbesar di antara cacing-cacing yang hidup sebagai parasit. Morfologi umum meliputi :
a. Bulat panjang
b. Tidak bersegmen
c. Bilateral simetris
d. Ukuran beragam dari bbrap milimeter hingga satu meter.
e. Saluran pencernaan berfungsi penuh
f. Sistem ekskresi berfungsi penuh
g. Sistem reproduksi terpisah. Jantan lebih kecil dari betina.
h. Cacing betina dapat mengeluarkan telur dari 20-200.000 butitr perhari.
i. Mengalami 5 stadium dalam hidupnya 4 stadium larva dan 1 stadium dewasa.

Telur-telur/ larva nematoda yang hidup di usus akan dikeluarkan bersama tinja atau diletakkan di kulit perianal oleh cacing betina. Beberapa telur sudah matang, ada juga yang hampir matang dan menjadi matang di tanah. Pada beberapa kasus infeksi terjadi akibat tertelan telur yang infektif namun ada juga yang terinfeksi oleh penetrasi larva. Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah dan disebut soil transmitted helminths. Yang akan dibicarakan antara lain :
- Ascaris lumbricoides
- Necator americanus
- Ancylostoma duodenale
- Trichuris trichiura
- Strongyloides stercoralis
- Trichostrongylus
- Oxyuris vermicularis
- Trichinella spiralis


Ascaris lumbricoides

Manusia merupakan satu-satunya hospes dari Ascaris lumbricoides.
Penyakit yang ditimbulkan adalah Ascariasis.
Distribusi geografik :
lebih banyak terdapat di daerah beriklim panas dan lembab, namun ada juga yang hidup di daerah beriklim sedang. Prevalensi di Indonesia sekitar 70%.

MORFOLOGI
• Cacing dewasa bentuknya silindris, dengan bagian anterior meruncing.
• Merupakan cacing terbesar yang menginfeksi manusia.
• Cacing jantan berukuran 10-30cm, sedangkan yang etina 22-35cm.
• Tanda karakteristik berupa 3 buah bibir yang berkembang sempurna.
• Cacing betina dapat bertelur sebanyak 100.000-200.000 butir sehari, terdiri dari telur yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi.
• Telur yang dibuahi besarnya kurang lebih 60x45 mikron bentuk oval melebar, mempunyai lapisan tebal dan berbenjol-benjol berwarna coklat keemasan , sedang yang tidak dibuahi 90x40 mikron lebih oval dengan lapisan berbenjol yang kadang ada kadang tidak jelas.
• Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi berkembang menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu.

SIKLUS HIDUP

• Infeksi pada manusia terjadi karena tertelan telur matang dari tanah yang terkontaminasi --> telur menetas dalam lambung dan duodenum --> larvanya scr aktif menembus dinding usus --> via sirkulasi portal --> jantung kanan --> sirkulasi pulmonal --> tersaring kapiler --> 10 hari di paru-paru --> menembus kapiler masuk ke alveoli --> bronkus --> trachea --> faring --> tertelan --> matur dan kawin di usus --> produksi telur.
• Seluruh proses ini membutuhkan waktu 8-12 minggu.

KLINIS

Patogenesis yang disebabkan infeksi Ascaris dihubungkan dengan ׃
1) Respon imun hospes
2) Efek migrasi larva
3) Efek mekanik cacing dewasa
4) Defisiensi gisi akibat keberadaan cacing dewasa.

Meskipun dalam perjalanan larva melalui hati dan paru tidak menimbulkan gejala tetapi bila jumlah larvanya cukup banyak akan menimbulkan pneumonitis.
Ketika larva menembus paru mungkin akan menimbulkan sedikit keruakan pada epitel bronkus, bila hal ini berlanjut bukan tidak mungkin menimbulkan reaksi jaringan yang hebat.

Sindroma Loeffler

• Reaksi jaringan yang hebat dapat terjadi di sekitar larva di hati dan paru disertai infiltrasi eosinofil, makrofag dan sel-sel epiteloid,hal ini disebut Pneumonitis Ascaris yang juga disertai reaksi alergik berupa dispneu, batuk kering atau berdahak, mengi, ronkhi kasar dan demam, eosinofilia sememtara disertai adanya bercak atau infiltrat pulmoner pada rontgen foto.
• Gambaran infiltrat pulmoner yang tampak pada rontgen foto dengan disertai adanya eosinofilia disebut sindroma loeffler.
• Bercak atau infiltrat tersebut akan menghilang pada kurang lebih 3 minggu.
Pada fase intestinal urtikaria dan asama dapat terus berlangsung.
• Kelainan yang ditimbulkan cacing dewasa adalah akibat migrasi cacing dewasa yang bisa sangat serius.
• Migrasi terjadi akibat rangsangan demam. Akibat migrasi ini dapat menyebabkan obstreuksi usus atau bahkan menembus pankreas atau tempat-tempat kecil lain empedu, appendic, ginjal dan peritoneum.

Pada anak-anak

Terutama di bawah 5 tahun
Menyebabkan defisiensi gizi berat karena jumlah cacing yang banyak.
Akibat langsung berupa :
a. Meningkatnya nitrogen dalam tinja
b. Meningkatnya lemak dalam tinja
c. Kegagalan absorbsi karbohidrat.

DIAGNOSIS

• Pada sediaan sputum akan didapatkan kristal charcot leyden, eosinofil dan larva.
• Pada bilas lambung akan ditemukan larva
• Pada tinja ditemukan telur atau cacing dewasa.

PENGOBATAN

Piperasin, pirantel pamoat, mebendazol atau albendazol.
Syarat untuk pengobatan massal ׃
- Obat mudah diterima masyarakat
- Aturan pemakaian sederhana
- Mempunyai efek samping yang minim
- Bersifat polivalen.

PROGNOSIS

Umumnya baik. Tanpa pengobatan dapat sembuh sendiri dalam waktu 1,5 tahun.


Epidemiologi dan pencegahan


• Prevalensi tinggi 60-90 persen.
• Drainase diperbaiki
• Kampanye penggunaan jamban keluarga
• Mencegah penggunaan tinja sebagai pupuk terutama tinja manusia.
• Harus diingat bahwa tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu antara 25-30˚C media yang baik untuk Ascaris.

0 komentar:

Posting Komentar